Pasigitan - Monev IDBU Tim KKN 53 UNDIP: Meninjau Dampak dan Keberlanjutan Program di Desa Pasigitan

Monev IDBU Tim KKN 53 UNDIP: Meninjau Dampak dan Keberlanjutan Program di Desa Pasigitan

Pada hari Senin, 21 Juli 2025, telah dilaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) oleh tim P2KKN Universitas Diponegoro terhadap mahasiswa IDBU KKN TIM 53 yang bertugas di Desa Pasigitan. Kegiatan ini diikuti oleh empat dosen pembimbing lapangan (DPL), yaitu ibu Dr. Kartika Sari Dewi, S.Psi., M.Psi., Dr. Unika Prihatsanti, S.Psi, M.A,Ir. Titik Istirokhatun, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM, dan Bapak Dr. Maman Somantri, S.T., M.T. S.T.,  Monev ini menjadi salah satu agenda penting dalam pelaksanaan KKN untuk mengevaluasi pelaksanaan program kerja dengan mengunjungi ke empat dusun yang ada di Desa Pasigitan.

Rangkaian acara monev diawali dengan gelar karya yang bertempat di Balai Desa Pasigitan. Dalam sesi ini, lima kelompok mahasiswa mempresentasikan berbagai luaran dan hasil kerja nyata yang telah mereka laksanakan selama KKN berlangsung, seperti program edukasi masyarakat, inovasi lingkungan, serta kegiatan sosial dan pemberdayaan warga desa. Masing-masing kelompok menata booth dengan hasil karya, dokumentasi kegiatan, hingga produk-produk hasil inovasi yang telah diterapkan di masing-masing dusun.

Bapak Condro selaku perwakilan tim P2KKN secara aktif berkeliling mengunjungi stand dari kelompok 1 hingga kelompok 5. Beliau mengajukan beberapa pertanyaan terkait keberlanjutan program, efektivitas pelaksanaan, serta dampak yang dirasakan oleh masyarakat. Tidak hanya memberikan masukan yang membangun, Bapak Condro juga menyampaikan apresiasi atas kreativitas dan semangat kolaboratif yang ditunjukkan oleh para mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan di lapangan.

Dalam kunjungannya di stand Dusun 3 Bapak Condro mengapresiasi kreativitas tim dalam upaya pemberdayaan perempuan melalui pengembangan UMKM. Beliau juga menambahkan bahwa pengembangan melalui digitalisasi UMKM ini nantinya harus dapat dilanjutkan secara mandiri oleh pelaku usaha. Program peningkatan kesehatan mental anak melalui program Ruang Kreasi juga mendapat apresiasi, beliau memonitor langsung modul kreasi yang menjadi luaran dari program tersebut.

Setelah kegiatan gelar karya, Bapak Condro bersama Ibu Ikong dan Ibu Titik serta didampingi oleh Kordes dan Wakordes yang bernama Jessica dan Diah untuk melanjutkan kunjungan ke enam dusun yang ada di Desa Pasigitan. Dalam kunjungan tersebut, beliau meninjau langsung lokasi program kerja yang telah dijalankan oleh mahasiswa. hasil evaluasi dan monitoring yang telah dilaksanakan oleh Tim P2KKN yaitu Pak Condro berlangsung lancar. Namun, pada pelaksanaannya terdapat evaluasi konstruktif untuk pengembangan program dari setiap dusunnya. 

Di Dusun Sekargadung, evaluasi menyoroti keterkaitan antara pernikahan dini dan stunting, namun tim 1 menghadapi tantangan dikarenakan tidak ada mahasiswa dengan latar belakang kesehatan seperti, kedokteran, kesehatan masyarakat, ataupun gizi.  Selain itu, program bimbingan belajar untuk anak-anak dinilai sudah berjalan baik dengan pendekatan yang fleksibel sesuai jenjang pendidikan. 

Selanjutnya, tim monev bergeser ke Dusun Gunung Munding dan Siranti dimana Bapak Condro memberikan evaluasi terkait progress luaran dan mendapatan respon positif dari warga terkait program kerja yang dilakukan oleh mahasiswa KKN. Kemudian, tim mahasiswa KKN Dusun Krajan mendapatkan evaluasi bahwasanya diharapkan terdapat program desa wisata, namun hal tersebut belum termasuk ke dalam fokus program KKN. 

Setelah itu, tim monev melanjutkan perjalanan ke Dusun Suringgono dan memberikan evaluasi terkait progress luaran dan untuk games psikoedukasi berbasis website diharapkan isi konten bisa disesuaikan dengan usia anak. Terdapat evaluasi yang menyoroti bahwa mahasiswa KKN tim 4 belum mengadakan program kerja terkait pengelolaan sampah yang menjadi isu nyata di masyarakat setempat.

Setelah berkeliling ke Dusun Suringgono, tim monev melanjutkan perjalanan ke Dusun Ngumpul, lebih tepatnya di Pondok Pesantren Al-Khidmah. Beliau mengevaluasi bahwa luaran seperti poster, buku saku, leaflet dikompilasi menjadi satu buku. Selain itu, untuk mesin pencacah sampah juga diharapkan bisa di demonstrasikan saat gelar karya serta penghitungan sampah plastik dalam pembuatan ecobrick. Untuk POC disarankan untuk dimanfaatkan dengan tanaman yang telah ditanam pada pot galon.

Masyarakat di tiap dusun menyambut hangat kedatangan tim monitoring, dan turut serta memberikan testimoni atas keberadaan mahasiswa yang telah membawa dampak positif melalui kegiatan-kegiatan mereka. Kegiatan monev ini menjadi wadah refleksi sekaligus dorongan semangat bagi mahasiswa untuk terus berkontribusi secara maksimal hingga akhir masa KKN.


Dipost : 31 Juli 2025 | Dilihat : 31

Share :