Malam hari di Dusun Suringgono, Desa Pasigitan, terasa berbeda pada tanggal 29 Juni dan 1 Juli 2025. Di dua lokasi berbeda, yakni rumah warga di RT 001 dan RT 002, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro menggelar kegiatan edukatif yang hangat dan interaktif. Mengangkat isu-isu terkini seputar pola asuh dan penggunaan teknologi dalam keluarga, kegiatan ini diikuti oleh sekitar 20 peserta, terdiri dari ibu-ibu dan anak-anak, dan dilakukan sebelum pengajian rutin malam yang biasa dilaksanakan warga.
Pada malam 29 Juni 2025, materi pertama yang diangkat adalah mengenai "Screen Time dan Kecanduan Gadget". Dalam suasana akrab di rumah salah satu warga, para ibu diberikan pemahaman mendalam mengenai dampak negatif screen time berlebih pada anak-anak, seperti mudah marah, gangguan tidur, kurangnya interaksi sosial, hingga kecenderungan meniru konten negatif. Mahasiswa KKN juga berbagi tips nyata, seperti menciptakan zona bebas gadget, mengatur waktu layar, serta memberi alternatif kegiatan fisik dan edukatif bagi anak. Usai penyampaian materi, kegiatan dilanjutkan dengan sesi games flip card bertema pengenalan biota laut. Dalam permainan ini, anak-anak dan ibu mereka diajak menebak nama dan karakteristik berbagai hewan laut Indonesia seperti penyu, bintang laut, ikan badut, terumbu karang, dan lainnya. Selain seru dan penuh tawa, kegiatan ini menjadi sarana edukatif untuk mengalihkan anak dari ketergantungan gadget, sekaligus mempererat ikatan ibu dan anak melalui permainan langsung yang mendidik.
Kemudian, pada malam 1 Juli 2025, kegiatan berlanjut dengan tema "Optimalisasi Positive Parenting sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pengasuhan". Dalam sesi ini, para ibu diajak untuk memahami pentingnya peran orang tua dalam mendukung potensi dan bakat anak, khususnya anak perempuan. Materi disampaikan dengan pendekatan yang sederhana dan membumi, mencakup cara mengenali minat anak, pentingnya pendidikan setara bagi anak perempuan, dan peran ibu sebagai pendidik pertama dalam keluarga. Tak hanya itu, para peserta juga mendapat pemaparan tentang edukasi lingkungan hidup yang sehat dalam pola pengasuhan, seperti praktik memilah sampah, menghemat energi, serta membuat kebun kecil di rumah sebagai bagian dari pembelajaran bagi anak. Diskusi berlangsung santai dan hangat, menciptakan suasana yang akrab dan penuh antusiasme.
Rangkaian kegiatan yang dilakukan di rumah-rumah warga ini membuktikan bahwa edukasi keluarga tidak harus selalu formal atau kaku. Dengan pendekatan yang sederhana, hangat, dan melibatkan anak serta orang tua secara langsung, program ini menjadi langkah awal dalam membangun pola asuh yang lebih sehat dan adaptif di era digital. Semoga inisiatif ini bisa terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi warga Dusun Suringgono untuk menciptakan keluarga yang lebih harmonis, peduli, dan bijak dalam penggunaan teknologi.
Dipost : 23 Juli 2025 | Dilihat : 19
Share :